Sumber Gambar : https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR1Uu1z6k3a8Gvyx95PSJrpxr5Z86R_KNtreQ7bldOSDbmbYn4U
BAB I
P E N D A
H U L U A N
A.
Latar Belakang
Agama Islam menaruh perhatian amat
tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik maupun batiniyah psikis. Kebersihan
lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan batiniyah. Oleh karena
itu, ketika seorang Muslim melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan terlebih
dahulu aspek lahiriyahnya.
Ajaran Islam yang memiliki aspek
akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak ada kaitan dengan seluruh kebersihan ini.
Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah secara keseluruhan. Orang yang mau
shalat misalnya, diwajibkan bersih fisik dan psikhisnya. Secara fisik badan,
pakaian, dan tempat salat harus bersih, bahkan suci. Secara psikhis atau akidah
harus suci juga dari perbuatan syirik. Manusia harus suci dari fahsya dan munkarat.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:
1.
Apakah
Pengertian Kebersihan?
2.
Apakah hadis-hadits
tentang Kebersihan?
3.
Hal – hal
Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan Membiasakan Diri Hidup Bersih?
BAB II
P E M B A
H A S A N
A.
Pengertian Kebersihan
Kebersihan
adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang
kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat
dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat
adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor
tidak hanya merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
Hadits Rasulullah SAW :
نِعْمَتَانِ
مَغْبُوْنٌ فِيْھِمَاكَثِيْرٌمِنَ النَّاسِ الصَّحَّةُ وَالْفَرَاغُ٠ ﴿رواﻩ
البخاري﴾
Artinya :
“Dua kenikmatan yang banyak manusia
menjadi rugi (karena tidak diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”.
(HR. Al-Bukhari)
Pengertian
sehat sesuai dengan UU No. 23 tentang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Terkait tentang hal tersebut, al-qur’an juga mempunyai
istilah-istilah tersendiri dalam mengungkapkan istilah kata kesehatan.
Begitu pentingnya kebersihanmenurut
islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan
dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat
222 yang berbunyi :
.......ﺍِنَّﷲَيُحِبُّ
التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَﻬِّرِيْنَ
Artinya :
“........Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan
/ membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222)
Kebersihan
itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian
kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu
sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai padan kata “membersihkan / melakukan
kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka,
tetapi harus dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia hidup bersih
sepanjang masa, bahkan dikembangkan dalam hukum islam.
Selain
dari itu orang muslim dicegah dari minuman yang akan mengancam keselamatan /
kesehatan dirinya sebagaimana dipertegas dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat
90.
Di dalam
kitab-kitab fikih (ajaran Hukum Islam), masalah yang berkaitan dengan
kebersihan disebut “Thaharah”. Secara etimologi berarti “kebersihan”. Kata
Thaharah tercantum di dalam Al-Qur’an di tempat yang jumlahnya lebih dari 30.
Makna Thaharah mencakup aspek bersih lahir dan bersih batin. Bersih lahir
artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan
bersih batin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela.
Agama
islam menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Agama Islam memberikan tuntutan dan petunjuk tata cara
ber-Thaharah (bersuci) dan menjaga kebersihan.
Agama
Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW sangat
menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Dengan menjaga
kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat islam, ketika
mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari hadas dan najis,
baik badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk shalat.
Ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang
menekankan untuk manjaga kebersihan bagi umat islam.
B.
Hadits-Hadits Tentang Kebersihan
Hadits 1 :
Secara khusus,
Rasulullah SAW memberikan perhatian mengenai kebersihan dalam lima perkara
sebagaimana sabdanya :
خَمْسٌ
مِنَ الْفِطْرَةِاَﻺِْسْتِخَوَادُ اَلخَتَانَ قَضَ الشَّارِبِ نَتَقَ
اﻺِْبْطِتَقْلِيْمُ اﻸَْظْفَار
Artinya : “Lima perkara berupa
fitrah, yaitu : memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis,
mencabut bulu ketiak dan memotong kuku”. (HR Jama’ah)
Dari
hadits tersebut, yang perlu diperhatikan dalam kebersihan adalah :
Memotong bulu kemaluan
- Dengan maksud agar kotoran dan bibit
penyakit yang ada di sekitarnya dapat dibersihkan.
- Berkhitan. Adalah memotong kulup
(kulit yang menutupi ujung kemaluan) dengan maksud untuk memudahkan membersihkannya
sehingga tidak ada sisa dari najis.
- Memotong Kumis. Dengan maksud
agar tidak ada kotoran dibawah lubang hidung yang mungkin terhisap pada
waktu bernafas yang mengakibatkan timbulnya penyakit.
- Mencabut Bulu Ketiak. Dengan
maksud agar tidak ada kotoran yang terlindungi oleh bulu ketiak yang sulit
dibersihkan.
- Memotong Kuku. Dengan maksud agar
tidak ada kotoran dari ujung jari yang terhalang oleh kuku.
Hadits 2
اَلنَّظَافَةٌ
مِنَ اﻻِيْمَانِ٠﴿ﺮﻮﺍﻩ ﺍحمد﴾
Artinya : “Kebersihan itu sebagian
dari iman”. (HR. Ahmad)
Isi Kandungan :
1. Umat
Islam wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
2. Menjaga
kebersihan lahir dan batin merupakan ciri-ciri sebagian dari iman dalam
kehidupannya.
Hadits
tersebut menjelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Artinya
seorang muslim telah memiliki iman yang sempurna jika dalam kehidupannya ia
selalu menjaga diri, tempat tinggal dan lingkungannya dalam keadaan bersih dan
suci baik yang bersifat lahiriyah (jasmani) maupun batiniyah (rohani).
Hadits 3
اَﻻِسْلَامُ
نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْا فَاِنَّهُ ﻻَيَدْحُلُ الْجَنَّةَ اﻻَّ نَظِيْفٌ ٠﴿ﺮﻭﺍﻩ
ﺍلبيهقى﴾
Artinya : “Agama Islam itu (agama)
yang bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak
akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih”. (HR. Baihaqy)
Isi Kandungan :
1. Bahwasanya
Allah SWT adalah dzat yang baik, bersih, mulia, dan bagus. Karena Allah
menyukai hal-hal demikian. Sebagai umat islam, maka kita harus memiliki sifat
yang demikian pula terutama dalam hal kebersihan lingkungan tempat tinggal.
2. Agama
Islam adalah agama yang lurus dan bersih dari ajaran kesesatan. Dengan demikian
pemeluk agama islam harus memiliki pola perilaku yang bersih dan hati yang suci
dari perkara hawa nafsu. Sebab seseorang yang demikian dijanjikan oleh Allah
SWT akan masuk surga.
3. Agama
Islam adalah agama yang bersih / suci karena agama slam mencintai kebersihan.
4. Umat
islam hukumnya wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
5. Orang-orang
yang senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batinnya akan masuk surga.
Hadits
tersebut menjelaskan bahwa agama islam adalah agama yang suci. Untuk itu umat
islam harus menjaga kebersihan, baik kebersihan jasmani maupun rohani. Orang
yang selalu bersih dan suci mengindikasikan bahwa ia telah melaksanakan
sebagian dari perintah agama dan akan memperoleh fasilitas berupa surga di
akherat kelak.
Hadits 4
اِنَّ ﷲَتَعَالَى طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ
يُحِبُّ النَّظَافَةُ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ
فَنَظَّفُوْااَفْنِيَتَكُمْ ٠﴿رواه التّرمذى﴾
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu
baik, mencintai kebaikan, bahwasanya Allah itu bersih, menyukai kebersihan, Dia
Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah menyukai keindahan, karena
itu bersihkan tempat-tempatmu”. (HR. Turmudzi)
Isi kandungan :
1. Allah
maha baik, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan
2. Allah
maha suci/bersih, Allah mencintai orang-orang yang mencintai kebersihan /
kesucian
3. Allah
maha mulia, Allah mencintai orang-orang yang berakhlak mulia
4. Allah
maha Indah, Allah mencintai orang-orang yang berbuat keindahan
5. Orang
islam wajib memelihara lingkungan tempat tinggalnya
Hadits
ke-4 menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Baik, Maha Suci, dan
Maha Indah. Dia mencintai kebaikan, kesucian, kemuliaan, dan keindahan. Agar
kita dicintai Allah maka hendaknya kita harus senantiasa berbuat kebajikan,
menjaga kesucian (kebersihan lahir dan batin), mengagungkan Allah SWT dan
berbuat kemuliaan terhadap sesama manusia dan menjadikan tempat tinggal dan
lingkungannya terlihat teratur, tertib dan indah.
Hadits 5
اَنَّ رَسُوْلَﷲِ
صَلَّىﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَ رَجْلٌ يَمْشِى بِطَرِيْقٍ
وَجَدَغُصْنَ شَوْكٍ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَﷲُ لَهُ فَغَفَرَلَهُ ٠﴿رواﻩ البخاري﴾
Artinya : “Bahwasanya rasulullah
bersabda, Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan
berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah SWT berterima
kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. (HR. Bukhari)
Hadits 6
عَنْ
اَبِى مَلِكِ الْحَارِثِ بْنِ عَاصِمِ الْاَشْعَرِيِّ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ ﷲِ
صَلَّىﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّهُوْرُ شَطْرُالْاِيْمَانِ والْحَمْدُالِلّٰهِ
تَمْلَاءَ الْمِيْزَانِ وَسُبْحَانَ ﷲِ وَالْحَمْدُ الِلّٰهِ تَمْلَاَنِ اَوْ
تَمْلَاءَ مَابَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُوْرٌ وَالصَّدَقَتُ
بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُضِيَاءٌ وَالْقُرْأَنُ حُجَّةٌ لَكَ هُوَ عَلَيْكَ اَلُ
النَّاسِ يَغْدُوْ فَبَاﺌِﻊُ نَفْسِهِ فَمُعْتِقُهَا اَوْمُوْبِقُهَا ٠﴿رواه مسلم﴾
Artinya : “Dari Abu Malik al-Haris
ibn ‘Asim al-Asya’arie r.a. beliau berkata : Rasulullah SAW telah bersabda,
Kebersihan itu sebagian daripada iman. Ucapan dzikir Al Hamdulillah memenuhi
neraca timbangan. Ucapan Dzikir Subkhanallah dan Al Hamdulillah keduanya
memenuhi ruangan antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya. Sedekah itu
adalah pelita. Sabar itu adalah sinaran. Al-Qur’an itu adalah hujah bagimu atau
hujah atasmu. Setiap manusia keluar waktu pagi, ada yang menjual dirinya, ada
yang memerdekakan dirinya dan ada pula yang mencelakakan dirinya”. (HR.
Muslim)
C.
Hal – hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan
Membiasakan Diri Hidup Bersih
1. Kebersihan
Lahiriyah
a. Kebersihan
Badan
Kebersihan badan ini meliputi kulit,
rambut, kuku, mulut, gigi, dan telinga. Agar kulit menjadi bersih dan sehat
maka kita bersihkan dengan cara mandi minimal 2 (dua) kali sehari. Rambut sebagai
mahkota harus kita jaga dan rawat agar tetap sehat dan rapi dengan cara
dikeramas dan dipotong sesuai kebutuhan. Mulut yang didalamnya juga terdapat
gigi tidak boleh luput dari perhatian kita untuk selalu dibersihkan dengan cara
berkumur dan menggosok gigi.
b. Kebersihan
Pakaian
Pakaian merupakan kebutuhan pokok
manusia yang mempunyai fungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari
panas dan dinginnya udara. Karena pakaian itu selalu melekat pada tubuh kita
maka kebersihan pakaian harus kita jaga baik dari najis maupun kotoran lainnya
dengan cara dicuci dengan air yang suci dan mensucikan. Apalagi pakaian yang
dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT harus suci dari najis.
c. Kebersihan
Makanan
Salah satu ciri makhluk hidup ialah
memerlukan makan dan minum. Agar makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat
memberi manfaat bagi tubuh maka harus diperhatikan tentang kebersihannya baik
secara lahir maupun hakikat asal makanan dan makanan itu. Secara lahir, sebelum
diolah dan dikonsumsi bahan makanan itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Dan
secara hakikat, kita harus memperhatikan tentang halal dan tidaknya asal/sumber
makanan tersebut. Makan dan minumlah makanan dan minuman yang halalan dan
thayyiban. Halal (halalan) artinya secara hukum islam boleh dimakan dan
thayyiban artinya makanan dan minuman tersebut mengandung nilai gizi yang cukup
dan tidak menjadikan bahaya (madharat) bagi yang mengkonsumsinya.
d. Tempat
Tinggal
Rumah atau tempat tinggal merupakan
kebutuhan pokok bagi setiap orang. Agar kita merasa nyaman dan kerasan tinggal
di dalamnya maka rumah harus dijaga dan dirawat, antara lain sebagai berikut :
1) Setiap
pagi hari pintu dan jendela hendaknya dibuka, agar terjadi sirkulasi udara.
2) Kaca-kaca
pada jendela dibersihkan agar terbebas dari debu dan kotoran lainnya.
3) Perkakas
rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, bufet dan perkakas lainnya
dibersihkan dan diatur penempatannya sehingga tampak bersih dan rapi.
4) Lantai
dan teras rumah selalu disapu dan dipel sehingga terbebas dari kuman penyakit.
5) Kamar
tidur, ruang makan, kamar mandi dan ruang-ruang lain termasuk halaman dan
pekarangan di sekeliling rumah hendaknya selalu dibersihkan sehingga menjadikan
penghuninya menjadi sehat.
6) Agar
rumah terlihat rindang dan alami maka dapat ditanami pohon peneduh dan tanaman
hias.
e. Tempat
Ibadah
Allaw SWT menciptakan manusia tidak lain
adalah untuk baribadah kepadaNya. Ketentuan beribadah kepada Allah telah
dicontohkan lewat para utusanNya, yaitu para nabi/rasul, baik yang menyangkut
tentang tata cara, maupun yang berhubungan dengan tempatnya. Mengingat yang
kita sembah adalah Dzat yang maha Suci, maka tempat (masjid, musholla) yang
kita gunakan untuk beribadah harus dijaga kesuciannya dari najis.
f. Tempat
Belajar
Sekolah sebagai tempat belajar dan
mengajar harus mendapatkan perhatian yang serius tentang kebersihan,
kenyamanan, dan keindahannya untuk proses pembelajaran. Sebab kelas yang bersih
dan indah akan menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi nyaman. Sebaliknya,
jika kondisi kelas dalam keadaan kotor dan berantakan tentu akan mengganggu
kenyamanan dan kurang konsentrasi dalam belajar.
g. Tempat
Umum / Lingkungan Sekitar
Tempat-tempat umum yang melayani
kepentingan masyarakat seperti rumah sakit, kantor perbankan, terminal bus,
stasiun kereta api, bandar udara (bandara) dan pelabuhan/dermaga juga harus
mendapatkan perhatian yang serius tentang masalah kebersihannya. Untuk
mewujudkan semua itu, maka upaya yang dilakukan antara lain.
1) Mengangkat
tenaga khusus yang mengurus kebersihan.
2) Memasang
papan peringatan yang bertuliskan:
v Jagalah
Kebersihan
v Terima
kasih Anda telah membuang sampah pada tempatnya
v Bersih
Itu sehat dan indah.
2. Kebersihan Bathiniyah
Hati yang
dipenuhi dengan niat dan pikiran yang buruk akan melahirkan sikap dan perbuatan
yang buruk. Untuk menjaga kebersihan hati, kita harus selalu mengingat Allah
SWT dan rajin berdo’a kepadaNya. Dengan demikian, kita tidak akan mudah
berpikir buruk apalagi melakukan perbuatan buruk. Kita selalu yakin, Allah Maha
Mengetahui segala perbuatan manusia, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Membersihkan
kotoran yang melekat pada hati / jiwa kita akibat perbuatan kita yang buruk
seperti: ria, takabur, se’udzon, dengki, iri, sombong, dll.
Cara yang
dapat dilakukan untuk menghilangkan sifat-sifat tersebut, yaitu:
1. Bertaubat
dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT
2. Membaca
istighfar
3. Menyesali
perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang buruk
4. Berusaha
mengganti dengan perbuatan-perbuatan yang baik & terpuji
5. Minta
maaf kepada yang bersangkutan jika mempunyai salah sekecil apapun kepada orang
tersebut.
BAB III
P E N U T
U P
A.
Kesimpulan
1. Nabi
Muhammad SAW mengajarkan agar umatnya senantiasa hidup bersih lahir dan batin.
Bersih lahir yaitu bersih badan, bersih pakaian, bersih tempat tinggal (rumah),
dan bersih lingkungan disekitarnya secara luas. Bersih batin yaitu hatinya
bersih, bebas dari rasa dengki, iri, benci, dendam, sikap bermusuhan, menyakiti
orang lain, dan menindas orang lain. Orang yang bersih hatinya ditampilkan
dengan perilaku yang baik, berkata sopan dan santun, perilaku sehari-harinya
menyenangkan.
2.
Muslim
yang baik menampilkan ajaran kebersihan ini dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, orang islam harus tampil bersih, rumahnya bersih, tempat ibadahnya
bersih, lingkungan sekitarnya bersih, perkataannya sopan santun, dan perilaku
sehari-harinya menyenangkan.
B.
Saran dan Penutup
1.
Telah menjadi sebuah kewajiban bagi kita
sebagai umat islam yang berakhlakul karimah, untuk memiliki sifat malu. Karena
malu adalah sebagian dari iman, maka iman seseorang dapat akan bertambah kuat
apabila mempunyai sifat malu yang kuat dan begitu pun sebaliknya Malu
dapat menjaga kesucian diri kita dan menjaga kehormatan diri kita.
2.
Demikian makalah yang kami buat tentunya
masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mengharap kritik dan saran yang
mendukung demi terwujudnya makalah yang baik.
3.
Meskipun jauh dari kesempurnaan, penulis
berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Labels:
Hadis
Thanks for reading MAKALAH HADIS : KEBERSIHAN. Please share...!
1 Comment for "MAKALAH HADIS : KEBERSIHAN"
Makasih sangat bermanfaat....Dan Bagud Pritinjau nya 👍👍